Florence Griffith Joyner, atau yang biasa dipanggil Flo-Jo, adalah
seorang atlet lari legendaris dari Amerika Serikat. Ia dikenal sebagai sprinter wanita tercepat dalam sejarah, dengan catatan rekor dunia di nomor 100 meter dan 200 meter yang masih belum terpecahkan hingga saat ini. Selain kecepatan yang luar biasa, Flo-Jo juga terkenal karena gaya berlarinya yang unik serta kostum khas yang mencerminkan kepribadiannya.
Perjalanan Karier Florence Griffith Joyner
Awal Karier di Dunia Atletik
Florence lahir pada 21 Desember 1959 di Los Angeles, California. Sejak kecil, ia sudah menunjukkan bakat yang luar biasa di bidang olahraga lari. Saat bersekolah di Jordan High School, ia mulai serius menekuni dunia atletik dan kemudian melanjutkan ke Universitas California, Los Angeles (UCLA) di bawah asuhan pelatih terkenal Bob Kersee.
Pada tahun 1984, ia menarik perhatian dunia setelah meraih medali perak di nomor 200 meter pada Olimpiade Los Angeles. Namun, ini hanyalah awal dari kesuksesannya di dunia atletik.
Rekor Dunia yang Belum Terpecahkan
Puncak kariernya terjadi pada Olimpiade Seoul 1988, di mana ia mencetak sejarah dengan memenangkan tiga medali emas (100m, 200m, dan 4x100m) serta satu medali perak (4x400m). Dalam ajang tersebut, ia memecahkan rekor dunia yang luar biasa:
100 meter: 10,49 detik (Rekor dunia yang masih bertahan hingga kini)
200 meter: 21,34 detik (Juga masih belum terpecahkan)
Kecepatan yang ia tunjukkan di lintasan membuatnya dijuluki “Wanita Tercepat di Dunia”, sebuah gelar yang tetap melekat padanya meskipun ia telah meninggal.
Ciri Khas Flo-Jo: Kostum dan Gaya Berlari Unik
Kostum yang Ikonik
Selain prestasi yang luar biasa, Flo-Jo juga dikenal karena gaya berpakaian yang mencolok. Ia sering mengenakan kostum balap yang unik dengan satu tangan terbuka, serta desain khas yang membuatnya menonjol di lintasan. Kostumnya tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga menjadi bagian dari identitasnya sebagai atlet yang percaya diri dan stylish.
Kuku Panjang yang Legendaris
Flo-Jo juga terkenal dengan kuku panjangnya yang dicat dengan desain mencolok. Penampilannya yang berwarna ini menjadikannya ikon gaya di dunia olahraga, yang sebelumnya belum pernah ada.
Pensiun dan Kehidupan Setelah Atletik
Keputusan Pensiun Dini
Setelah mendominasi dunia atletik, Flo-Jo mengejutkan dunia dengan keputusan untuk pensiun di usia 29 tahun, hanya satu tahun setelah Olimpiade Seoul. Keputusannya ini didorong oleh keinginannya untuk mengejar karier lain di bidang fashion dan desain.
Meninggal Secara Mendadak
Sayangnya, dunia kehilangan sosok luar biasa ini terlalu cepat. Florence Griffith Joyner meninggal pada 21 September 1998, di usia 38 tahun, akibat serangan epilepsi saat tidur. Kepergiannya meninggalkan duka yang mendalam bagi dunia olahraga.
Warisan dan Inspirasi untuk Atlet Masa Kini
Meskipun telah pergi, warisan Florence Griffith Joyner tetap hidup. Rekor dunianya yang masih bertahan hingga saat ini membuktikan betapa luar biasanya ia sebagai atlet. Gaya dan semangatnya juga menginspirasi banyak sprinter muda, termasuk Shelly-Ann Fraser-Pryce dan Elaine Thompson-Herah.